Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Blackberry LG Mobile Nokia Samsung Sony Ericsson
Masih Kosong 1 Masih Kosong 2 Masih Kosong 3 Masih Kosong 4
Komisi Bapak Komisi Ibu Komisi Pemuda/Remaja Komisi Sekolah Minggu Rabu Gembira

BUKIT ZAITUN


Di sebelah timur kota Yerusalem terbentang bukit sejajar dengan bukit Bait Suci, tetapi terpisah daripadanya dengan Lembah Kidron. Inilah Bukit Zaitun dengan 3 puncaknya. Puncak di utara (818 m) oleh umat Kristen disebut Viri Galilaei, puncak di tengah (808 m) secara tradisional dipandang sebagai tempat kenaikan Tuhan Yesus, dan puncak di selatan (734 m) oleh umat Kristen disebut  Gunung Skandal, sebab konon di situlah Raja Salomo mendirikan tempat pemujaan dewa-dewa yang dihormati oleh para istrinya yang asing (bdk. 1 Raj 11:7-8; 2 Raj 23:13-14). Bukit Zaitun disebut dalam Perjanjian Lama sebagai tempat ibadah (2 Sam 15:32), dan disinggung pula dalam kitab Yehezkiel (11:22-23) dan Zakharia (14:4). Bagi umat Kristen, bukit Zaitun sangat penting, sebab dari sinilah Yesus naik ke surga, di sinilah ia menyampaikan wejangan eskatologisnya dan di sinilah ia mengajarkan doa Bapa Kami. Yesus sering mengunjungi bukit ini untuk berdoa. Di Bukit Zaitun berdiri beberapa bangunan yang erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus. Kalau Yesus datang dari Galilea lewat Jerikho ke Jerusalem, maka biasanya Ia lewat lereng selatan Bukit Zaitun (Mat 20 : 29 – Mat 21:1). Bukit Zaitun juga adalah tempat dimana Yesus biasa menyendiri jika ia berada di Jerusalem dan mau berdoa kepada BapaNya (Yoh 7:53; 8,1).


2.

Sejarah Bukit Zaitun

Ketika Kaisar Konstantinus membangun gereja Makam Suci di Kalvari dan Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem, ia tidak lupa membangun pula sebuah gereja di Bukit Zaitun. Ia mendirikannya di atas gua, tempat Yesus menyatakan kepada para rasulnya misteri-misteri tak terselami dan menamakannya Eleona. Di tempat Yesus naik ke surga didirikannya sebuah bangunan bundar yang terbuka atapnya dan menamakannya Imbomon. Tidak lama kemudian St. Melania Muda (+ 439) yang tinggal di sini, mendirikan dua biara, yang satu untuk wanita dan yang satu lagi untuk pria; mereka diharapkan berdoa siang dan malam di Gereja Kenaikan Tuhan dan di Gua Percakapan Yesus dengan para Rasul. Di kemudian hari, di bukit ini ada banyak biara lain pula. Pada tahun 614, semua biarawan dian biarawati itu (jumlahnya : 1207) dibunuh oleh tentara Persia. Gereja bernama Eleona dan Imbomon, dan hal yang sama terulang lagi semasa pemerintahan Al-Hakim. Para pejuang Perang Salib mendirikan kembali gereja Kenaikan Tuhan, sedangkan di atas reruntuhan Eleona didirikan Gereja Pater Noster.


3.

Viri Galilaei

Puncak di utara Bukit Zaitun disebut Viri Galilaei (=orang-orang Galilea), sebab setelah Yesus naik ke surga, malaikat menegur para rasul, katanya, Hai, orang-orang Galilea, mengapa kalian berdiri saja di situ memandang ke langit ? Yesus yang kalian lihat terangkat ke surga itu di hadapan kalian, akan kembali lagi dengan cara itu juga seperti yang kalian lihat tadi (Kis 1:11). Tempat ini sejak tahun 1881 menjadi milik Gereja Ortodoks Yunani. Mereka mendirikan di situ sebuah gereja yang pada tahun 1927 rusak akibat gempa bumi. Pada awal tahun 1964 Paus Paulus VI pada waktu ziarahnya ke Tanah Suci bertemu di sini dengan Patriark Atenagoras dari Konstantinopolis.

sumber http://www.stellatours.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Jemaat Bukit Zaitun Tongke © 2010 - All right reserved - Using Blueceria
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.